Scary Experience – Masa Meletusnya Merapi 2010 -part 1-

Tahun 2010 adalah tahun keduaku kuliah di Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (FKH UGM). Kejadian alam meletusnya Gunung Merapi pada bulan Oktober menjadi peristiwa tak terlupakan dan meninggalkan kesan pada masa kuliah. Diawali perubahan status Merapi dari Normal menjadi Waspada pada 20 September oleh BPPTK Yogyakarta. Status berubah menjadi Siaga pada 21 Oktober, kemudian segera menjadi Awas pada 25 Oktober 06.00 WIB. Merapi memasuki masa erupsi pada 26 Oktober dan akhirnya meletus keesokan harinya tanggal 27 Oktober.

www.jpnn.com
Tanggal 28 Oktober siang hari. Aku bersiap mengumpulkan materi untuk ujian terakhir hari esoknya. Iya, minggu itu di kampusku sedang ada ujian Blok ke VIII. Kebetulan 29 Oktober adalah jadwal terakhir ujian dan aku sudah menempel beberapa siklus biokimia sulit di dinding kamar kos. Ceritanya biar mudah dipelajari sewaktu-waktu. Takdir berkata lain, sore itu terjadi pemadaman listrik di daerah kosku. Mungkin juga terjadi di sebagian besar wilayah Yogyakarta. Warga kos sudah mulai resah karena tidak ada listrik berarti tidak ada air juga. Sementara berita di TV terus mengabarkan tentang meletusnya Gunung Merapi dan efek awan panasnya. Hal lain yang menjadi perhatian adalah jarak radius aman dari Merapi dimana area kosku yang terletak di sisi paling utara UGM hanya berjarak sekitar 25 km dari puncak gunung.

Pemadaman listrik yang biasanya hanya berlangsung beberapa menit kali ini tampaknya tidak berlaku. Aku harus menghemat baterai handphone dan juga notebook sebagai sumber listrik terakhir. Pada waktu itu power bank belum ada. Listrik tetap mati sampai malam hari. Niat belajar untuk ujian sudah terlupakan sejak hari gelap. Bahkan dalam hati berharap ujian ditunda saja. Karena suasana gelap dan di luar sana pun Merapi sepertinya terus bergemuruh, aku dan mbak2 kos (aku paling kecil waktu itu) memutuskan tidur bersama di lorong tempat kami biasa nonton TV.

BZZZ….BZZZZ….BZZZ…. handphone salah seorang mbak kos terus berdering nyaring. Saat itu tengah malam. Rupanya seseorang menelepon mbak kos dan mengabarkan kalau Merapi mengeluarkan lava pijar dan awan panas. Semua warga kos mendadak terbangun dan waspada. Telinga kami semua mendengar sendiri bahwa di luar rumah juga terjadi hujan kerikil. Entah inisiatif dari mana kami beramai2 naik ke lantai 3 (tempat laundry yang beratap) untuk melihat keadaan. Warna langit yang biru gelap telah berubah menjadi kemerahan. Hujan abu bercampur kerikil juga tidak kunjung berhenti. Kami turun kembali dan melanjutkan tidur sambil berdoa.

inilah Merapi yang mengeluarkan lava di malam hari
merapikita.blogspot.com
-bersambung ..-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nonograms Tutorial, Game yang (Katanya) Sulit

Cerita Unik Penuh Hikmah di Webtoon ‘Tales Of The Unusual’ -part 1-

Cerita Unik Penuh Hikmah di Webtoon 'Tales Of The Unusual' -part 3.end-