Scary Experience - Turbulensi di Langit Selat Karimata

Tanggal 11 Januari 2015, pertama kalinya aku mendapat panggilan kerja dan langsung training di Pontianak. Aku berangkat pagi dari Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta diantar Kakak dan temanku Reza. Penerbanganku akan transit di Jakarta terlebih dulu nantinya. Setauku ini akibat kejadian jatuhnya Air Asia QZ8501 28 Desember 2014 yang jatuh di Selat Karimata. Sampai hari itu pun korban dan puing pesawat Air Asia masih dicari.

diantar Kakak ke Bandara Adi Sutjipto
Sedih pastinya dirasakan karena harus berpisah dengan Kakak, dengan teman2, dan dengan hangatnya Yogyakarta. Kalau dengan orang tua sudah biasa lama gak ketemu karena kuliah, hehe :D Aku menguatkan hati dan bersemangat karena penerbangan pagi dan siang pastinya akan ada pemandangan di jendela pesawat dibanding penerbangan malam.

Singkat cerita, sampailah aku di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Seperti biasa, bandara ini suka bikin bingung saking luasnya. Aku sempat tersesat karena dari penerbangan awal hanya aku yang melanjutkan ke Kalimantan. Penumpang lainnya sebagian besar melanjutkan perjalanan ke Sumatera. Hiks hiks hiks.... Aku menunggu sekitar 3 jam di bandara sebelum kemudian ada panggilan untuk penerbangan ke Pontianak. Menurut gambar2 jalur penerbangan, pesawatku nantinya akan terbang ke utara melewati Selat Karimata dan kemudian mendarat di Bandara Supadio, Pontianak.

contoh rute penerbangan di Indonesia
arenatiket.blogspot.com
Aku memasuki pesawat seperti biasa. Pramugari pun menyambut penumpang di pintu pesawat seperti biasa. Eh, di sebelah pramugari ada laki-laki bertubuh tegap penuh berewok dan berseragam. Kupikir, apakah dia pilotnya?? Benar saja, tepat di belakangku ada anak kecil dan kemudian pramugari dengan ramah bilang padanya bahwa di sebelahnya adalah pilot dari India. Hmm..India, membuatku ingat serial Mahabarata yang sering ditonton keluarga di rumah :P

Setelah pesawat take off dan safety belt boleh dilepas, saatnya menikmati pemandangan sebelum pesawat terlalu tinggi. Aku beruntung bisa duduk di sebelah jendela bagian sisi kiri pesawat. Jakarta hanya terlihat gedung2 tingginya. Memasuki Laut Jawa terlihat kapal2 dan kemudian Kepulauan Seribu. Air laut yang biru dan untaian pulau kecil terlihat sangat cantik. Sayang sekali aku gak bawa camdig dan menyalakan handphone dengan mode pesawat aku gak berani, hehe.

Pesawat sudah mulai tinggi dan pemandangan laut tak terlihat, digantikan awan2. Aku menikmati saja. Penerbangan baru berjalan sekitar 15 menit. Tiba2 pesawat mulai sedikit berguncang. Lampu safety belt menyala. Di jendela cuma bisa terlihat putih dan menyilaukan. Ya, pesawat ada di dalam awan. Pesawat beberapa kali terguncang dan aku hanya bisa menahan nafas. Penumpang di sebelahku asik tertidur. Aku akhirnya memutuskan menutup jendela dan mencoba tidur. Beberapa saat aku terbangun, lampu safety belt belum dimatikan. Kutengok di jendela pemandangan masih sama. Aku hanya bisa berdoa pada Allah S.W.T. Aku memohon diberi keselamatan. Ini adalah pertama kalinya aku berangkat kerja. Karirku baru akan dimulai. Aku tidak mau orang tuaku bersedih. Pikiran kecilku jadi mempertanyakan si pilot India tadi, apakah dia benar2 mahir dan kenal langit Indonesia. Apalagi baru2 ini juga ada kecelakaan pesawat. Aaaarrrgh....aku gak mau terjadi hal2 buruk. Alhamdulillah pada akhirnya pesawat berhasil keluar dari awan besar, mungkinkah Cumulonimbus??

Awan Cumulonimbus
mozaik.inilah.com
Pesawat sudah sampai di langit Kalimantan, wah...hamparan hijau terbentang dimana2. Benarlah kalau Indonesia memiliki julukan Zamrud Khatulistiwa. Walau ya..sudah banyak kebakaran dan penebangan hutan yang mengurangi hijaunya. Pesawat akhirnya mendarat dengan selamat di Bandara Supadio, Pontianak.

Tiga minggu kemudian aku kembali ke Pulau Jawa dan langsung menuju Yogyakarta tanpa transit :D Sekian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nonograms Tutorial, Game yang (Katanya) Sulit

Cerita Unik Penuh Hikmah di Webtoon ‘Tales Of The Unusual’ -part 1-

Cerita Unik Penuh Hikmah di Webtoon 'Tales Of The Unusual' -part 3.end-